- Back to Home »
- Wingless Winged Angel : Prologue
Berdiri di atap gedung berlantai 40 mulai terbiasa dengan kehidupan gila ini,bisa dibilang "dipaksa" terbiasa.Menjadi penengah dari dua pihak yang bertentangan itu bukan pilihan,tidak tahu mana yang harus kupilih,menjadi pihak netral hanya membuatku diburu oleh kedua pihak,saat ini aku belum cukup kuat bahkan sekedar untuk melindungi diriku sendiri butuh setengah nyawaku.Aku harus menjadi lebih kuat sebelum menjadi kuat,disamping itu aku tak akan melakukan serangan apapun sebelum aku tahu semuanya.
...
Udara yang tidak bisa di sebut segar dan suhu mengerikan di pagi buta sesuatu yang tidak bisa ku rasakan atau setidaknya ku alami di setiap harinya,suatu hal yang menyebalkan mencium aroma mengecewakan di pagi hari ini membangunkan "mimpi" indah di tidurku sebelumnya.
"Tidak ! aku bukan pemalas "
Setidaknya kata itu yang terbesit di otak beku ini saat ku mulai berfikir untuk kembali tidur
"Apakah aku seorang pemalas sekarang ? hmm mungkin iya"
Meski yang kukatakan begitu lantang dan keras tentang untuk Tidak kembali tidur tapi tubuh ini rasanya lemah seperti seseorang yang tidak punya tenaga untuk bangun dan kedua tangannya terborgol dengan tempat tidur ,
"Aku mulai berfikir aneh lagi"
Lebih baik jika memulai dari hal kecil seperti keluar dari dekapan hangat selimut berbahan acrilic dan poliester ini, haha entah darimana aku mengarang bahannya yang jelas bahannya begitu lembut dan hangat saat cuaca dingin, O.K aku bisa melakukannya! tanpa berfikir begitu panjang aku bangun dengan sekuat tenaga sekaligus membuka selimut dan seketika api semangat membara dari usaha bangun tidur ini berubah menjadi api beku yang jatuh ke lantai sebagai bongkahan es, bagaimana tidak? udara suhu ruangan ini lebih seperti di kutub, selimut yang sedikit terbuka aku dalam posisi duduk di kasur merasakan dingin yang cukup.
Aku terdiam sesaat menunggu tubuhku menyesuaikan dirinya dengan lingkungan,setelah beberapa menit menunggu selagi memperhatikan jam dinding berjalan akhirnya tubuhku terbiasa,aku melompat dari kasur dan
"BRAAaaaak !!!!!!"
Wajahku terperosok ke dalam posisi dimana kepala berada di bawah dan bagian tubuh bawahku masih berada di kasur kuakui rasanya sedikit agak sakit,aku cepat bangun dan berjanji tidak melakukan hal aneh lagi ketika bangun tidur,ku berjalan di karpet kamarku melihat beberapa mainan masa kecil yang masih tersimpan dengan baik di meja belajarku, mainan yang sangat wajar dimiliki anak-anak seperti kepala tengkorak hitam-putih,Naga api dengan mulur penuh darah dan sayap kerennya,dan Palu karet yang merupakan mainan pertamaku dan mainan favoritku kata ibu.Semua mainanku benar-benar ..... Wajar
Menatapnya di saat ini mengingatkanku pada masa kecilku yang indah,tentu saja moment-moment itu sudah berlalu beberapa tahun yang lalu,aku remaja sekarang aku tumbuh menjadi remaja yang tinggi, bertubuh sedikit agak kecil,bersuara sexy,pintar,cerdas,cukup berotot dan pastinya agak gila.Semuanya itu opiniku kecuali yang terakhir,itu teman-temanku yang mengatakannya.
"Saatnya mencuci muka"
Aku bergegas menuruni tangga rumah yang terasa dingin meski aku memakai sandal tipis rasa dinginnya masih tetap bisa kurasakan dengan tangan memegang pegangan tangga aku mempercepat langkahku menuju lantai bawah.Sebenarnya sejak awal aku sudah menahan-nahan buang air kecil dan inilah saat nya untuk masalah ini,setelah selesai dengan masalah sebelumnya,aku mencuci mukaku di wastafel dengan "air es" ini sambil memikirkan apa yang akan kulakukan setelah ini
"aah segarnyaa mencuci muka di pagi hari"
Cermin di depanku memperlihatkan wajah yang tidak asing lagi yaitu wajahku sendiri hanya ada sedikit masalah, ini tentang kulitku apa yang terjadi begitu.... begituuuu.... begituuuu
"Mempesona hahahaha"
Lupakan aku hanya bergurau,kulitku terlihat lebih pucat dari biasanya, perpaduan udara pagi hari dan mencuci muka dengan "Air Es" mungkin yang menciptakan ini suatu perpaduan luar biasa keren
"Aku terlihat seperti undead di game-game RPG yang sering aku mainkan"
Hey apa yang kalian pikirkan? undead disini bukan zombie atau seseorang yang mati karena makhluk aneh hal seperti itu pastilah jelek berbanding terbalik dengan wajahku ini. Yang aku maksud seorang DeathKnight dengan pedang besar,wajah nyaris terlihat tanpa darah,pucat,otot mengagumkan,skill-skill summon dan tentunya DeathAura yang hanya dimilikinya.Huh,Aku baru saja membandingkan diriku dengan orang mati dan merasa bahagia dibuatnya.
Masih melihat bayangan yang cermin pantulkan dengan posisi sedikit menunduk aku menutup kedua mataku bersamaan dan membukanya setelah beberapa detik hal yang baru aku lihat pertama kali di bawah kelopak mataku ada warna berbeda warnanya agak tua dengan beberapa garis halus.
"AKU TIDAK PERCAYA"
Menutup mata membukanya lagi terus dan terus berulang hingga beberapa kali ternyata hal itu tidak hilang juga,aku menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan dan berkata "It's O.K" suatu tanda dari seseorang yang durasi tidurnya kurang dari orang normal yang tidur 8 jam sehari.Sudah cukup dengan cermin sekarang saatnya mandi,aku mandi dengan cepat seperti seseorang yang di haruskan steril sebelum waktu yang di tentukan ,dan dengan cepat aku selesai dan mengenakan handuk mengeringkan tubuhku dengan hati-hati.
Saatnya berganti pakaian dengan seragam sekolah SMA-ku,siap melihat wanita-wanita cantik di sekolah maksudku teman-teman di sekolah, sejak tadi bangun tidur ada sesuatu yang mengganjal entah mengapa hal itu baru saja aku sadari jika ini pagi hari seharusnya ibu dan adik perempuanku sudah menyiapkan sarapan atau setidaknya membuat seisi rumah berisik tapi hari ini tidak,cukup aneh apa mungkin mereka tertidur lelap sampai pagi ini ?
"Oh sial,sesuatu salah terjadi"
Aku langsung mencari jam dinding di kamarku dan memang menyebalkannya jam memang berhenti di pukul 06.15 jarum biru penanda detik itu tidak bisa naik hanya berdetak di tempat yang sama,segera aku mencari ponselku dan melihat jam baru menunjuk di 03.12,banyak hal di otakku yang mulai muncul muncul dan muncul tak tau apa yang harus aku katakan aku hanya berteriak seperti seekor sapi
"AAAAAAAAARRrRrrrgh !!!!"
Next Chapter ~
Chapter 0 : Chaos Begins